Selasa, 28 Mei 2013

SETANGKAI MAWAR PROGRAM KERJAKU



SETANGKAI MAWAR PROGRAM KERJAKU

Sudah hampir 18 tahun berlalu...........
Setangkai mawar program kerjaku,
Hari demi hari kulewati....
Tiada pernah berhenti....
Meski...apa yang ku kerjakan hal yang sama,
Tapi tahun demi tahun harus slalu ku revisi....
Adakah meningkat...atau menurun....?

Itulah sekelumit tugas seorang guru yang harus senantiasa jadi pertimbangan dan pemikiran dalam merevisi kinerjanya...apakah meningkat atau menurun....?
Tetapi dengan adanya perkembangan sekarang......, apalagi adanya program sertifikasi pendidikan, dan pelatihan-pelatihan ...saya rasa secara perlahan-lahan sedikit nya ada suatu perubahan yang berarti pada benak dan kinerja seorang guru di berbagai tingkatan dan jenjang pendidikan.
Namun demikian seiring berjalannya waktu......dinamika siswa didik pun terus bergejolak dengan tumbuh kembang fisik, jiwa, sistem nilai yang dianutnya, dan lingkungan sosial serta perkembangan zaman yang  sedikit banyak mempengaruhi tantangan yang dihadapi setiap guru juga dalam membimbing dan mendidik siswa di setiap tingkatan pendidikan...
Mengingat pengaruh globalisasi sekarang bukan hanya berpengaruh dampak negatifnya terhadap siswa remaja di sekolah, tetapi juga merambah terhadap banyak kalangan, jadi dengan berubah nya sistem nilai yang dianut remaja inilah membuat guru harus benar - benar dituntut pleksibel dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pembimbing dan juga pendidik. Walaupun seabreg tugas administrasipun tidak kalah pentingnya menuntut revisi disana sini. walau pun demikian....meski banyak hal yang jadi pertimbangan dan pemikiran, mudah-mudahan segala apa yang harus dikerjakan para guru dapat terlaksana dengan baik....seiring kesejahteraannya pun meningkat pula agar segala perhatiannya pun tercurah pada bidang yang ditekuninya selama ini....sehingga menambah angin segar.......dalam dunia pendidikan Negeri kita, amin....
      

Senin, 27 Mei 2013

SETANGKAI MAWAR HARAPANKU



SETANGKAI MAWAR HARAPANKU.....

Waktu itu, di suasana pagi nan cerah, Kami berkumpul di lapangan terbuka yang sering Kami sebut dengan "Theather Terbuka". Semua sibuk mematut-matut baju toga yang baru saat itulah Kami kenakan, rasa bangga....,haru.....dan harap-harap cemas nunggu giliran tuk dipanggil ke podium saat Rektor membetulkan letak pita toga dari sebelah kiri ke sebelah kanan....sembari menyalami Kami satu persatu juga memberikan seperangkap map tanda kami lulus wisuda....tuk menuju dunia baru...
Sayup-sayup kudengar paduan suara nan merdu mendayu-dayu melelehkan keterharuan hatiku....  

Sahdu...wangi Bumi Siliwangi....
Utara Bandung Raya...
Tampak jelas bersemayam agung...
Di atas mimbar pembaktian...
Mereka menanti....
Bakti jiwa raga....
Kan Ku persembahkan...
Semoga mulia....Negara.....

Air mata haru menetes saat itu.....begitu indah sayir itu bila terwujud dalam nyata......

SETANGKAI MAWAR D ITAMAN TERAS RUMAHKU



SETANGKAI MAWAR DI TAMAN TERAS RUMAHKU
Bunga mawar kesukaanku.....
Bunga tullip, anggrek, sakura dan yang lainnya,
Coba lihat ini, indah khan......?!












  










  Tapi kali ini juga aku teringat tautan Edwin, hingga ku tulis puisi kecil ini walau tak sempurna...
 

  SANDAL JEPIT BOLONG
 
Biasanya manusia menyebutku ,
Sandal jepit bolong……
Semua  orang ingin kakinya bersih ,indah dan sehat…
Maka aku selalu dipakainya bila mereka  pergi ke tempat  yang kotor-kotor
Untuk berpijak dan melangkah…..
Kulindungi kaki manusia agar tidak kotor dan kena duri atau beling
Bila kaki manusia sehat……,aku pun ikut senang…

Tapi tiba-tiba aku hampir  terkejut……
“Aduh......sakit sekali”
Terdengar suara rintihan kesakitan manusia yang menginjak punggungku…
Aku terhenyak dan sungguh kaget……bukan kepalang…
Seiring  jeritan “aduh”aku pun terpelanting  jatuh.....
Sejenak aku tak sadarkan diri…karena pingsan…
Ketika ku sadar ternyata ku sudah ada di tong sampah…
Ya…tong sampah inilah tempatku yang baru…
Tempat sandal bolong……
                                                                                     (Dedeh Rusmiati, Anggrek 4,27-5-2013)
Terinspirasi dari cerita “Sendal bekas Mahatma Gandi, terjual 320 jt di sebuah
Rumah lelang……(Tautan di fesbook Edwin Ridwan Firdaus)